Selasa, 10 Februari 2015

Pelangi Cinta R2

Pelangi Cinta R2
Bel berbunyi tel,, tet,, tet,, seketika semua Siswa Siswi berlari kesana kemari mencari ruang kelas masing-masing. Pada saat itu adalah awal tahun ajaran baru 2014/2015 di SMA Tunas Harapan yg berada di Kebumen Barat. Dan aku adalah salah satu murit baru di SMA Tunas Harapan. Namaku Rendi Dwi Saputra tinggal di Kalitengah RT 1 RW 5. Saat itu aku ingin mengambil Jurusan IPA namun karena menerima saran dari Ibu Aku mengurungkan niatnya untuk mengambil IPA dan akhirnya beralih ke IPS.
Jam istirahat pun datang Aku memutuskan untuk berkeliling sambil melihat suasana sekolah. Tiba-tiba pandanganku tertuju ke seorang perempuan yang sedang duduk sendirian di pinggir perpustakaan sekolah. Langkah demi langkah ku lalui dengan pelan supaya wanita itu tak mengetahui keberadaanku. Akhirnya apa yang ku takuti terjadi juga, wanita itu mengetahui keberadaanku dan menatap dengan pandangan yang begitu tajam.
“Hai siapa kamu? Sedang ngapain kamu?” sahut dia.
Sebelum dia meluapkan emosinya Aku pun tinggalkan tempat itu.
Tet,, tet,, tet,, bel pun berbunyi kembali. Aku pun masuk ke ruang kelasku. Tak ku sangka wanita itu berada di kelas yang sama denganku. Dari kejauhan tampak jelas dia sedang memperhatikanku tapi aku pura-puta tidak mengetahuinya. Siang itu terasa begitu lama, kulewati dengan perasaan cemas dan gelisah.Akhirnya terdengar suara tet,, tet,, tet,, bel pulang akhirnya berbunyi “lega hatiku” gumanku dalam hati. Dan sebelum wanita itu melihatku, aku bergegas meninggalkan sekolah.
Keesokan harinya Aku berpapasan dengan wanita yang kemaren ku lihat di pinggir perpustakaan sekolah. Kali ini Dia baru berangkat sekolah dan tampaknya dia di antarkan oleh Ayahnya dengan mobil avanza warna abu-abu.
“Wah anak orang kaya tuh” gumanku dalam hati.
Sambil berjalan menuju kelashatiku aku pun bertanya-tanyadalam hati. “siapakah wanita itu?”
Ketika istirahat aku mencari-cari dia, aku mengelilingi sekolah dan ternyata dia sedang duduk di pinggir perpustakaan sekolah. Aku pun samperin dia.
“Hai, bolehkah aku duduk di sini?” ucapku.
“Hello, kamu kan cwo yang kemarin!! sahut wanita itu.
“Boleh ga ni aku duduk di sini?” aku mengulanginya.
“Boleh-boleh ko, Silakan” ucap dia.
“Trimakasi, dan aku mau minta maaf yang kemari”
“iya udah adu mafin ko, sante aja keles” sautnya.
“Oh ya namaku Rendi, namumu? Tanyaku.
“aku Ratmi, salam kenalnya” sautnya
Akhirnya kami pun bercakap-cakap dan bel pun berbunyi tet,, tet,, tet,, kami pun berjalan bersama menuju kelas. Sesampainya di depan kelas aku ber kata.
“Ratmi ini aku kasih surat undangan dan mohon datang ya” ucapku
“Ok aku usahain ya Rend” sautnya.
Surat itu berisi undangan untuk datang ke taman nanti sore.
Kutengok kanan kiri tampak cuma pepohonan tak ada seorangpun. Namun beberapa saat kemudian tampak seorang wanita di kejauan yang sedang duduk di pinggir danau. Tanpa berpikir panjang aku samperin dan betul dugaanku dia adalah Ratmi orang yang aku tungguin sejak tadi.
“Hai ngapain kamu di sini?” tanyaku.
“Kamu liat nda aku sedang duduk sambil memandangi sebuah pelangi yang tampak indah di sebrang danau” jawab dia.
“Bolehkah aku duduk di sebelahmu?” tanyaku.
“Silakan-silakan” ucapnya.
“Emang iya kalo di perhatiin pelangi itu tampak indah seperti keindahan cintamu” sautku.
“Kamu lebai, aku nda suka sama cwo lebai tau” jawab dia sedikit emosi.
Kita bun duduk di tepi danau sampai pelangi itu menghilang. Tak terasa hari sudah beranjak petang, kami pun memutuskan pulan ke rumah masing-masing.
“bye,,,,”
“bye,,,”
Keesookan harinya kita makan bersama di kantin, aku sama dia pun terlihat sangat akrab. Bercanda bersama bergurau bahkan belajar bersama itulah yang kami lakukan setahun terakhir. Dan waktu begitu cepat berlalu tak terasa sudah 1th aku mengenal dia. Dan sekarang aku duduk di kls XII IPS 1. Yang dulunya aku pendiem semenjak kenal Ratmi aku menjadi super aktif. Tak jarang ku jaili dia dengan sebutan-sebutan konyo. Pernah aku memanggilnya “BEBEK” namu dia tak beri tanggapan dan hanya senyum-senyum saja.
Pada suatu ketika aku memberikan dia sebuah surat yang intinya mengajak bertemu di taman yang dulu dan aku memberinya sebuah baju couple.
Hari itu pun tiba, Tak lama ku menunggunya dia pun datang dengan mengenakan baju couple warna putih yang aku kasi bersamaan surat itu.
“Ko Baju kita beda? Punyaku YOU dan punyamu I” tanya dia.
“Iya nanti kamu juga tau” sahutku.
Kami pun berjalan bersama mengelilingi danau, sambil bercanda ria. Tak terasa kaki terasa pegal aku pun memutuskan untuk istirahat sebentar. Di saat sedang istirahat pandanganku tertuju terhadap sebuah perah kecil yang sedang bersandar di tepi dananu. Singkat cerita aku menarik tangan Ratmi dan mengajaknya untuk naik ke atas perahu. Dayung kanan dayung kiri sampai akhirnya berada di tengah-tengah danau. Di sekeliling kita pun tampak begitu sepi tak ada satu orangpun kecuali kami ber dua. Di saat sedang asiknya menikmati pemandangan danau tiba-tiba awan hitam pun muncul dan “bres” hujan pun turun dengan lebatnya. Ku kerahkan semua kemampuanku untuk mendayung agar perahu kecil ini sampe ke tepi danau. Dan akhirnya kami pun berlari mencari tempat untuk berteduh.
Tak lama kemudian hujan pun reda dan berganti dengan sinar matahari yang tadinya sempat menghilang bagaikan di telan awan hitam. Begitu jelas sebuah pelang mulai muncul di sebrang danau. Ku pandangi pelangi itu, lama-lama tampak aneh dengan pelanginya, tak ku kira pelangi itu tampak seperti lambang LOVE dan aku seketika menyuruh Ratmi untuk membaca tulisan yang ada di bajuku kemudian melihat pelangi itu dan di teruskan dengan tulisan di bajunya. Dan dia berkata “I LOVE YOU” sejak itu juga aku mengatakan “aku cinta kamu dan maukah kamu jadi pacarku” suasana pun menjadi hening sesaat..
Aku memberi pilihan kepadanya apabila menerima julurkan tanganmu ke pelangi itu dan apabila kamu menolaknya julurkan tanganmu ke danau. Tak begitu lama Ratmi mulai menjulurkan tangannya, saat itu hatiku berdebar-debar serasa mau copot. Ternyata oh ternyata Ratmi menjulurkan tangannya ke PELANGI. Aassssiiikkkkkkkk teriakku sangat keras dengan bersujud sukur.
“Bolehkah aku mencium tanganmu?” tanyaku.
“Heee gimana yaa..??? boleh ko nihhh” sahutnya.
Seketika aku pun mencium tangannya. Tak sadar ternyata pelangi itu sudah hilang dan matahari mulai menghilangkan batang hidungnya bagaikan di telan oleh danau. Sore pun beranjak menjadi malam akhirnya kami pun meninggalkan danau. Aku antarkan Ratmi dengan Motor Fulsarku yang berwarna merah. Di perjalanan kami masih bergurau bersama, tak terasa nyampai juga di depan pintu gerbang rumah Ratmi.
Ratmi pun bekata “Rend main dulu sini sekalian munum teh anget”
“nda ah makasih aja rat, takut Ibu nyariin aku ini kan udah malam” sahutku.
“Hati-hati ya Rend” ucapnya.
Brem,, brem,, brem,, aku pun meninggalkannya.
Keesokan harinya aku menjemput Ratmi di rumahnya.
“Hai Cantik, sudah siapkah pangeran antar ke sekolah?” tanyaku.
“Hello Ganteng, siap bos ayo berangkat” saut Ratmi.
Hari demi hari kita lewati bersama, dan setiap hari minggu awal bulan kita selalu menyempatkan untuk datang ke taman sekedar untuk memandangi keindahan danau. Tak lupa setiap kami datang ke dananu kami selalu mengenakan baju couple warna putih, walau tak setiap kami datang ada pelangi.
Hari hariku tampak lebih berwarna dengan sosok wanita yang selalu bercahaya seperti sebuah pelangi yang kaya dengan keberagaman warnanya...
R2 Rendi & Ratmi

Tidak ada komentar:

Posting Komentar